Kamis, 24 Desember 2009

BAYI DALAM KARDUS
-Salam buat ucu agustin-

Tiba waktu, ia pun lahir
Di bawah kolong jembatan layang, Sayang
Tak ada tangan memeluknya

Malam yang menyelimutinya, pun berlalu
Pagi ia ditemukan sudah biru membeku
Dalam kardus bekas makanan
Di bawah kolong jembatan layang, Sayang
Di perkampungan orang-orang terbuang

Mereka tak sempat memberinya nama
Berselimut pakaian bekas dan kertas koran
Mereka menggendongnya ke pemakaman

Tanpa surat pengantar kelurahan
Tak ada tempat, kata penjaga makam
Kalau pun ada tempat, biayanya satu juta
Lagi pula ini anak siapa?

Anak kami. Kami semua ibunya
Mereka menyahut bagai paduan suara
Bapaknya jangan tanya.
Namanya mungkin ada di koran Jakarta

Berjalan dari satu pemakaman ke yang lain
Tak satu yang mau terima mayat si bayi
Malam pun larut, mengendap-ngendap
Lelah dan lapar, mereka kembali pulang
Ke kolong jembatan layang, Sayang

Di taman rumah besar berpagar besi
Penjaga temukan tubuh biru di dalam kardus
Nyaris tercekik ia menelan jeritnya sendiri

Haram jadah, anak setan dari mana ini?
Sambil muntah dilemparkannya
Bungkusan koran dalam genggaman
Jauh, ke jalan raya yang sunyi di Ibukota


2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar